Menurut Fahmi Basya dalam Risalah RabbiKU, "Onemillion Phenomena" (1983:120) dikatakan bahwa "pusat bumi" terdapat di pulau Kaledupa tepatnya berada di bukit Tapaa. Pulau Kaledupa ini merupakan gugusan kepualaun tukang besi yang terdapat disebelah timur pulau Buton yang terdiri dari pulau Wangi-Wangi, pulau Kaledupa, pulau Tomia dan pulau Binongko atau disingkat Wakatobi. Pada "pusat bumi" yang terdapat di bukit Tapaa ini padanya ada gaya gravitas yang lemah. Pulau Kaledupa mempunyai flora dan fauna yang terosolir dan ia juga dikenal sebagai pulau continental. Lokasi "pusat bumi" ini berada dititik barat pulau Kaledupa; yaitu di suatu tempat yang agak tinggi. Secara epistemologis menurut cerita turun-temurun di bukit Tapaa ini dulunya merupakan tempat orang bertapa (bertafakkur). Bukit ini diapit oleh dua buah pohon asam besar. Secara mitos, titik "pusat bumi" yang terdapat pada bukit ini mirip dengan pusat di atas perut manusia; dengan garis tengah lebih kurang 0,50 meter. Titik "pusat bumi" itu adalah merupakan satu lubang yang diduga punya hubungan dengan laut. Nama asli "pusat bumi" itu diberinama oleh masyarakat lokal Kaledupa sebagai Puonufuta yang berarti "pusat tanah". Sedangkan Kaledupa sendiri berasal dari nama Kahedupa yang mempunyai arti dalam bahasa lokal Kaledupa sebagai "Bau Dupa". Salah satu keanehan yang terjadi pada "pusat bumi" ini adalah ia selalu bersih permukaannya tanpa mau dijatuhi oleh berbagai dedaunan dan ranting pohon asam besar yang mengapitnya. Apakah ini menandakan bahwa ada terjadi gaya gravitasi terjadi disini secara priodik?!. Untuk membuktikan secara ilmiah adanya "pusat bumi" berdasarkan analisis geo astronomi methametics oleh Fahmi Basya, maka masih diperlukan penelitian ilmiah lebih lanjut; apakah ini ada hubungannya dengan asal mula terbentuknya pulau Buton yang berasal dari Ka'bah-Thuur? Dan apa manfaatnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan!