bumi buton indonesia

bumi buton indonesia
PROSESI PINGITAN ALA BUTON

Minggu, 13 September 2009

PULAU BUTON DITEMUKAN PERTAMA KALI TANPA MANUSIA

OLEH : ALI HABIU


Mulau-mula ditemukannya pulau Buton oleh Abdul Gafur dan Abdul Syukur dua orang utusan sekaligus kerabat Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW pada abad 684 Masehi tidak ditemukan satu orang manusiapun disana. Sebagai tanda bahwa sudah pulau ini yang diamanahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW yakni dengan mendengar lantuman suara azan pada saat mereka melewati selat Buton pada waktu berakhirnya pelaksanaan shalat Magrib. Suara lantunan azan tersebut sama dengan suara azan pada waktu shalat zhuhur di Masjidil Haram Mekkah maka dicarilah sumber bunyi azan tersebut yang ternyata berasal dari sebuah lubang mirip kelamin peremuan yang tembus ke perut bumi. Di mulut lubang tersebut muncul berbagai keanehan secara ghaib bukan saja suara azan namun juga dapat dilihat siapa yang mengumandangkan azan di Masjidil Haram Mekkah ketika itu yang tak lain adalah kerabatnya sendiri yang bernama Zubair. di mulut lubang ghaib ini apa saja bisa dilihat dan didengar sesuai dengan niatnya atas izin Allah SWT. 



Lalu siapakah manusia penghuni pulau Buton ini?. Menurut kisah yang diperoleh berdasarkan konsultasi metafisis religius yang dilakukan sendiri oleh penulis bersama dengan seorang Raja penguasa alam maya yang bermukim turun temurun di Lasalimu tepatnya di sekitar gunung Siontapina yang bernama X (nama samaran). Manusia X ini ketika dijumpai oleh penulis tahun 1992 di perbatasan desa Bungi Lasaimu tidak mamakai busana melainkan hanya menutupi aurat dengan kulit kayu (semacam rok), rambut gondrong dan berkalung model tasbih dari biji tumbuhan. Dia menuturkan kepada penulis bahwa manusia yang mendiami pulau ini adalah berasal dari negeri arab yakni anak nabi Adam AS nomor 16 dan 17 dan kawin secara turun temurun disini hingga membentuk suatu komunitasnya. sang Raja ini bersama penulis selama tiga hari tiga malam disana dan berpisah diantara Kamaru dan desa Lawele ketika penulis sudah pulang meninggalkan desa Bungi menuju Bau-Bau. Manusia ini boleh dibilang manusia wali atau manusia setengah dewa karena bisa menampakan wujud dan bisa menghilang begitu saja. Muncul pertanyaan mengapa sampai manusia ini muncul di berada di pulau Buton? Apa hubungan pulau Buton dengan dataran di negeri Arab?. Masih diperlukan penelitian ilmiah oleh para ilmuwan untuk menguak masalah ini guna meningkatkan kisah peradaban manusia dimuka bumi.****

1 komentar:

Anonim mengatakan...

GK percaya....!!!!!!!